PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN BUTUH PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN

SAPA INDONESIA – SEJUMLAH kalangan menilai pengembangan ekonomi perdesaan sangat diperlukan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan yang dianggap bisa menjadi sarana untuk melawan kesenjangan ekonomi Indonesia yang kian mengkhawatirkan.

Sementara pengembangan ekonomi perdesaan hanya bisa berjalan optimal apabila didukung dengan pendampingan secara holistik dan berkelanjutan oleh pemerintah provinsi (pemprov) maupun pemerintah pusat.

Anggota Pokjasus Dewan Ketahanan Pangan (DKP), Ahmad Yakub, mengatakan ada tiga hal yang perlu difokuskan dalam pendampingan pembangunan ekonomi perdesaan. Pertama, pilihan segmen ekonomi.  PEMBANGUNAN DESA

Jangan dipilih segmen yang terlalu kecil sehingga susah berkembang. “Makanya, perlu dibuat sinergi yang saling menunjang dengan daerah lain sehingga skala ekonominya memadai,” ujar Yakub, Minggu (26/2).  PEMBANGUNAN DESA

Kedua, lanjut dia, pendampingan keahlian atau know-how. Keahlian itu diperlukan untuk mengembangkan skala ekonominya menjadi skala kabupaten hingga pusat. Ketiga, pendampingan permodalan dan aset. Ekonomi perdesaan tidak berkembang tanpa modal.

“Modal tidak akan berkembang tanpa know-how. Keahlian tidak berkembang tanpa pilihan segmen yang tepat. Untuk itu, perlu kebijakan yang holistik dan dibuat di perdesaan yang bersinergi,” papar Yakub.  PEMBANGUNAN DESA

Dengan demikian, menurut dia, komitmen pemerintah pusat juga semestinya diturunkan dalam program pembangunan perdesaan itu. “Bank wajib mendanai. Pemprov dan pusat membuat infrastruktur, mesin yang dibutuhkan, gudang, serta membangun pasar.”

Yakub mengatakan reformasi agraria yang dilontarkan Presiden Joko Widodo sangat tepat dengan konsep ekonomi perdesaan, terutama sebagai contoh dalam pendampingan modal dan aset.  PEMBANGUNAN DESA

“Rakyat diberi aset dari tanah tidur untuk dimanfaatkan, dan diberi status hukum yang jelas. Namun tidak bisa dijual, hanya boleh dimanfaatkan. Apabila tidak dimanfaatkan, akan diberikan ke penduduk lain,” tutur dia.  PEMBANGUNAN DESA

Sebelumnya, ekonom Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada, Dumairy, mengatakan kesenjangan ekonomi Indonesia yang dinilai sudah mengkhawatirkan mesti dilawan dengan sungguh-sungguh membangun ekonomi kerakyatan. Strategi pembangunan ekonomi harus dilakukan dari bawah ke atas.  PEMBANGUNAN DESA

“Caranya, dengan melibatkan rakyat dalam berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari perencanaan hingga ke level pengerjaan,” jelas dia.  PEMBANGUNAN DESA

Dumairy menambahkan pembangunan ekonomi perdesaan itu juga sangat perlu untuk mendorong ekonomi kerakyatan. Sebab, mayoritas populasi Indonesia berada di perdesaan. Selain itu, ekonomi perdesaan juga bisa meminimalisasi dampak sosial ketika terjadi urbanisasi.  PEMBANGUNAN DESA

Perlu Percontohan

Pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran, Ina Primiana, mengatakan hal senada. Menurut dia, pembangunan ekonomi perdesaan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dipikirkan secara menyeluruh oleh pemangku kepentingan (stakeholder).

“Karena keterbatasan sumber daya manusia di perdesaan, tidak bisa mereka disuruh untuk memikirkan sendiri, jadi memang harus dibantu dengan berbagai pendampingan,” kata dia.

Menurut Ina, pengembangan ekonomi perdesaan sebaiknya juga harus melihat kelebihan dan potensi yang di desa itu. Selain itu, mengembangkan ekonomi perdesaan juga perlu percontohan, dinamakan desa percontohan. Ini harus dipilih di setiap kabupaten sebagai katalisator dan percontohan secara serentak.  PEMBANGUNAN DESA

“Bahkan, di setiap provinsi juga bisa dijadikan replikasi untuk daerah-daerah lain. Hal ini tentunya bergantung pada kejelian setiap kepala daerah untuk melihat potensi tersebut,” jelas dia.  PEMBANGUNAN DESA

Terkait permodalan, Ina mengakui masyarakat desa sangat terbatas untuk mengakses modal besar, terutama dari bank. Sebagai solusinya, lembaga lain bisa dibentuk seperti koperasi atau badan usaha milik desa.  PEMBANGUNAN DESA

Ia juga sepakat bahwa reformasi agraria bisa mendukung ekonomi desa guna mengembangkan ekonomi kerakyatan. Namun, pemanfaatanya harus disesuaikan dengan potensi desa tersebut.  PEMBANGUNAN DESA

“Jangan sampai ada alih fungsi lahan. Jadi bisa dimanfaatkan untuk bahan baku, misalnya di situ ada produksi susu kalau ada lahan tidur, itu bisa untuk peternakan sehingga mempunyai nilai tambah untuk masyarakat sekitar,” jelas Ina.  PEMBANGUNAN DESA

Sumber: Koranjakarta dot com
                   PEMBANGUNAN DESA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *