PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DANA DESA MASIH MINIM

SAPA INDONESIA – BEBERAPA desa di Kabupaten Temanggung mengaku masih akan memprioritaskan penggunaan alokasi dana desa tahun 2017 ini untuk keperluan membangun serta memperbaiki berbagai infrastruktur yang ada. Sebaliknya, pos anggaran untuk program pemberdayaan masyarakat cenderung masih kecil.

Seperti di Desa Candisari Kecamatan Bejen. Dari total dana yang ditransfer sebesar Rp 1,5 miliar, Rp 700 juta di antaranya merupakan alokasi dana desa. Dari jumlah tersebut, hanya Rp 90 juta saja yang akan dimanfaatkan untuk program pemberdayaan masyarakat.

Kepala Desa Candisari, Parwidi, membeberkan, dari Rp 90 juta itu, Rp 10 juta akan digunakan untuk keperluan mendirikan kepengurusan BUMDes. Sedangkan, untuk penyertaan modal awal BUMDes akan diambilkan dari dana bantuan gubernur sebesar Rp 30 juta. DANA DESA

Sedangkan alokasi dana desa tahun lalu, dari Rp 600 juta yang tersedia, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat. Antara lain pelatihan menjahit, bengkel, rias, dan kelompok tani. “Di luar pemberdayaan masyarakat, penggunaan alokasi dana desa masih akan kami fokuskan untuk membangun berbagai infrastruktur desa,” akunya, Kamis (30/3). DANA DESA

Ia menyebut, selama tiga tahun terakhir, alokasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat desa memang dirasa masih minim. Pasalnya, kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di desanya masih sangat besar. Bahkan, jumlah selama tiga tahun baru dapat mencukupi 40 persen pembangunan infrastruktur desa. DANA DESA

Infrastruktur yang ia maksud, yakni program pavingisasi enam dusun di wilayah Candisari. Hal ini dianggap penting untuk mencegah timbulnya banjir. “Pavingisasi menjadikan jalan di lereng Gunung Sindoro ini akan jauh lebih kuat dan mampu meresap air,” imbuhnya.

Pun demikian halnya dengan perencanaan di Desa Kandangan. DANA DESA

Menurut Sekdes Kandangan, Z. Tarodin, dari alokasi dana desa yang diterima tahun 2017 sebesar Rp 798.396.000, mayoritas juga masih dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. Antara lain, jalan usaha tani, talud di dua titik, serta pengaspalan jalan di tiga dusun. “Masih, kami masih prioritaskan pembangunan fisik infrastruktur dulu,” jelasnya.

Terpisah, Bupati Temanggung, Bambang Sukarno meminta agar seluruh kepala desa mempersiapkan desain bangunan yang akan direalisasikan menggunakan anggaran dana desa secara matang. DANA DESA

Terlebih, sekitar pertengahan bulan April 2017 mendatang akan segera dicairkan alokasi dana desa yang jumlahnya mencapai Rp 348 miliyar. “Saya minta seluruh kepala desa agar mempersiapkan terlebih dahulu desain yang akan dibangun. Jadi begitu anggaran dana desa sudah turun, tidak membutuhkan waktu lama untuk segera merealisasikannya,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinpermades Kabupaten Temanggung, Agus Sarwono, menambahkan, penggunaan dana desa tahun 2017 di masing masing wilayah nantinya dapat selesai pada bulan NoVember. Mengingat periode selanjutnya, sampai bulan Desember, harus dioptimalkan untuk proses penyusunan rencana kerja di tahun anggaran 2018. DANA DESA

Secara umum pihaknya meminta agar hasil pembangunan selama pelaksanaan dana desa di setiap kecamatan dapat diinformasikan kepada masyarakat sebagai bentuk transparansi serta menghindari segala bentuk dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh oknum tertentu, salah satunya melalui pemasangan banner raksasa di lokasi strategis desa.

“Silahkan masyarakat mengadu, bisa secara langsung atau lewat media sosial apabila menemukan indikasi adanya penyalahgunaan anggaran dana desa,” pintanya. DANA DESA

Sumber: Merdeka dot com
                     DANA DESA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *