KEBANJIRAN DANA, DESA DI BALI PUSING URUS ADMINISTRASI

SAPA – URUSAN pencairan dana desa di Bali masih belum rampung.
Ketua Forum Kades dan Lurah se-Kota Denpasar, IB Bima Putra mengaku hingga saat ini pihaknya masih pusing tujuh keliling dengan tuntutan membuat rancangan dana desa.

Terlebih, sekarang diharuskan oleh Pemkot Denpasar untuk merancang anggaran perubahan.
Bima mengungkapkan, saat ini ada tiga sumber dana desa yang membuat para kepala desa di Denpasar harus memutar otak ekstra keras untuk menyusun rancangan anggaran.  PEMBANGUNAN DESA

“Jek pusing tiang niki (pusing saya ini). Kalau saya mendingan seperti dulu saja. Kita kerja juga tenang. Dulu sudah pernah merancang.  PEMBANGUNAN DESA

Sekarang karena ada lagi dana desa yang rumit (dari APBN) kita sedang rancang. Nah sekarang ada lagi yang datang (dana dari APBD) kita lagi harus rancang anggaran perubahan. Makanya semua kades pusing sekarang,” ungkap Bima Putra saat ditemui kantornya, Kamis kemarin (30/7/2015) siang.  PEMBANGUNAN DESA

Tiga dana desa itu, menurut Bima, adalah alokasi dana desa yang dari kementerian keuangan (APBN), dana dari APBD Pemerintah Kota Denpasar, dan dari Pembagian Hasil Pajak Retribusi (BHPR).  PEMBANGUNAN DESA

Bahkan, untuk sekarang ini, seluruh desa di Denpasar diimbau lagi untuk merancang anggaran perubahan untuk dana dari APBDDenpasar.  PEMBANGUNAN DESA

“Bukan masalah kebanjiran dana saja. Tapi administrasinya sangat rumit dan serba dadakan. Ini kesulitan semua desa,” ungkap Bima.  PEMBANGUNAN DESA

Bima menjelaskan, banyaknya kucuran dana desa belum sebanding dengan sumber daya dan kemampuan mengelola administrasi.  PEMBANGUNAN DESA

Hal itu menurut Bima bisa berakibat fatal pada saat pelaporan pertanggungjawaban dana desa tersebut.  PEMBANGUNAN DESA

“Bayangkan kalau kami ini grasa grusu. Nanti niat kami baik tapi kalau administrasinya tidak bagus kan salah juga. Makanya saya suruh desa di Denpasar kalau belum fiks, jangan dulu,” tegasnya.  PEMBANGUNAN DESA

Hal serupa juga disampaiakan oleh Kepala Desa Sanur Kaja, I Made Sudana.

Dia membenarkan bahwa saat ini memang ada tiga bahkan empat urusan dana desa yang membuat dia pusing tujuh keliling.  PEMBANGUNAN DESA

Meski demikian, Sudana mengaku pihaknya sudah klir dalam mengurus dana desa yang sumbernya dari Kementerian Keuangan pusat (APBN).  PEMBANGUNAN DESA

Sementara itu, untuk dana desa yang sumbernya dari APBD, dia mengaku masih menyusunnya.  PEMBANGUNAN DESA

Sumber: Tribunnews dot com
                 PEMBANGUNAN DESA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *