DANA OTSUS CAPAI RP115 T, KENAPA KEMISKINAN DI ACEH TINGGI?

SAPA INDONESIA – PENGALOKASIAN Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh dinilai belum tepat sasaran. Seharusnya dengan adanya dana tersebut bisa menciptakan kemandiriaan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh (Unimal) Wahyuddin, mengatakan, dalam pengalokasian dana otsus tersebut, harus mempunyai perencanaan yang matang dan tepat sasaran. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Coba lihat saja sekarang ini, angka kemiskinan Aceh berada di atas rata-rata nasional dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan.

Seharusnya dengan adanya dana otsus ini, bisa menekan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Wahyuddin Albra, Kamis (9/3/2017) di Lhokseumawe. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Wahyuddin menambahkan, pihaknya telah melakukan survei sejak tahun 2014. Ditemukan banyak dana otsus yang dialokasikan untuk pengerjaan proyek yang kecil, seperti membangun sekolah, pagar kantor dan lainnya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Dana Otsus yang sudah diterima oleh Provinsi Aceh telah mencapai Rp115 triliiun. Dengan dana yang sangat besar tersebut, angka kemiskinan masih tergolong tinggi dan sangat tidak sebanding dengan apa yang sudah diterima. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Makanya pemerintah daerah harus membuat perencanaan tentang pengalokasian dana otsus yang bisa mengentaskan masalah kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru.

Dana otsus tersebut ada batasnya dan tidak selamanya bisa diterima,” tutur Wahyuddin.

Sumber: GoAceh dot com

                PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *