JURANG PEMISAH ANTARA SI MISKIN DAN SI KAYA

SAPA – Meski pertumbuhan ekonomi di kota Depok cukup membaik di tahun 2011, kesenjangan pendapatan antara orang miskin dan orang kaya masih jauh.

“Secara makro memang di Depok ekonomi tumbuh tapi disparitas ekonomi terlalu jauh. Seharusnya, kesejahteraan itu merata dan semua orang bisa menikmatinya. Kenyataannya, keuntungan ekonomi itu lebih banyak dinikmati kalangan atas,” ujar Kepala Bidang Tata Usaha (TU) BPS Kota Depok Bambang Pamungkas.

Bambang menuturkan, gini ratio (koefisien gini) yang menunjukkan ketimpangan pendapatan kota Depok sebesar 0,29 atau dalam kategori ketimpangan rendah cenderung sedang. Menurutnya, dengan jumlah tersebut, ketimpangan terjadi antara orang kaya dan orang miskin di Depok terlalu jauh.

Seharusnya,jelasnya, kesejahteraan harus dirasakan secara merata antara orang kaya dan orang miskin. “Dalam pembangunan juga memperhatikan beberapa prinsip pemerataan kesejahteraan yang bisa dirasakan oleh semua. Diantaranya, pengangguran berkurang, kemiskinan berkurang dan pembangunan yang terdistribusi,” terangnya.

Dia mencontohkan,ketimpangan pendapatan terlalu jauh bisa ditemukan pada suatu usaha baru di Depok yang sedang maju dan mendapatkan keuntungan. Perolehan keuntungan sepenuhnya hanya pada top manajer dan pemilik usaha. Sedangkan, bagi pekerjanya, pendapatannya kurang. Bahkan, taraf kehidupan antara warga Bojongsari dengan Cinere semakin terlihat.

“Seharusnya saat ekonomi membaik, warga miskin bisa memenuhi kebutuhan mendesak dan mampu membeli barang yang layak. Sederhananya, kalau orang miskin bisa membeli makan di restoran atau barang yang bermerek, ini kan tidak,”tuturnya.

Karena itu, dirinya memiliki solusi dalam mengatasi kesenjangan pendapatan, salah satunya Pemerintah Kota Depok bisa membuat kebijakan yang lebih berpihak pada pelaku ekonomi kecil. Selain itu, memberikan keterampilan dan ilmu bagi para pelaku UKM.

“Bisa melalui kebijakan dari Pemkot Depok yang lebih berpihak pada UMKM. Seperti setiap mall mewajibkan keterlibatan UMKM lokal dan lainnya,” pungkasnya.

Sumber : Sindo News dot com

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *