PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN MELALUI GERAKAN POSYANDU HOLISTIK INTEGRATIF

SAPA – GERAKAN Posyandu Holistik Integratif merupakan tantangan bagi Kabupaten Serdang Bedagai sehingga mampu menjadi salah satu gerakan penanggulangan kemiskinan. Gerakan posyandu ini dilaksanakan dengan Latar Belakang; (1). Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat; (2). Pemerintah selalu mencanangkan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun ketahun, namun jumlah penduduk miskin di Indonesia tidak juga mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin, namun secara kualitatif belum menampakkan dampak perubahan yang nyata.

Beberapa kelemahan mendasar program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan selama ini adalah; (1). Tidak optimalnya mekanisme pemberdayaan warga miskin (program lebih berorientasi pada belas kasihan, dana bantuan cuma-cuma); (2). Asumsi yang dibangun lebih menekankan bahwa warga miskin butuh modal, (3). Program pemberdayaan lebih dimaknai secara parsial (titik berat intervensi program hanya satu aspek saja yakni aspek ekonomi/fisik), program pemberdayaan belum dilaksanakan secara terintegrasi dan terpadu (pemberdayaan lebih diarahkan pada proses pembelajaran warga miskin dengan perubahan pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat miskin).

Program Penanggulangan Kemiskinan sebaiknya dirancang sebagai suatu program dengan pendekatan pembelajaran dan pemberdayaan bagi keluarga miskin.

Oleh sebab itu dilakukan sebuah terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat yang terstruktur dan komprehensif di tingkat paling bawah yakni melalui Posyandu Holistik-Integratif. Posyandu Holistik-Integratif ini dilaksanakan sebagai pilot project tahun 2014 di 10 desa di 10 Kecamatan. Posyandu Holistik-Integratif dikembangkan dengan kegiatan dan pelayanan utama sebanyak lima kegiatan dengan pola 5 (lima) meja dan 2 (dua) pos serta dapat dikembangkan lagi dengan penambahan pos kegiatan.

Maksud dan tujuan Posyandu Holistik-Integratif adalah (1). Merevitalisasi keberadaan posyandu sehingga tidak hanya terfokus kepada pelayanan kesehatan dan keluarga berencana saja, (2). Sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan lingkungan dan sumberdaya alam yang tersedia di desa, (3). Meningkatkan kepedulian dengan membudidayakan kegiatan gotong-royong, (4). Meningkatkan kreatifitas masyarakat melalui pengembangan usaha kerajinan local, (5). Mengintegrasikan beberapa kegiatan dengan pelayanan dasar secara menyeluruh dengan melibatkan beberapa SKPD, dunia usaha, lembaga social masyarakat pada satu kawasan.

Sasaran dari Posyandu Holistik-Integratif ini adalah Ibu, bayi (0-1 tahun), anak usia dini (0-6 tahun), remaja (13-15 tahun), keluarga, lansia (usia>50 tahun) dan masyarakat.

Gambaran Posyandu Holistik Integratif lintas SKPD:

– BP2AKB (Pelayanan KB, BKB/KRR, Pelayanan/Ketahanan Keluarga.
– Diknas (Melek huruf, Taman bermain, Pengembangan PAUD).
– PKK/GOPTKI ( Pembinaan Kader Posyandu, pembinaan kader PAUD).
– Kantor Perpustakaan dan Arsip (Taman Bacaan/penyediaan bahan bacaan)
– Distarsihtam (Sarana dan prasarana posyandu, Drainase desa/lingkungan dan pengelolaan sampah).
– Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga (Pembinaan desa pariwisata, khusus bagi desa yang memiliki potensi wisata)  
– Kantor lingkungan hidup (pengembangan bank sampah, penatalaksanaan sampah =reuse-refuse-recycle).
– BP2KP (Pengembangan penganekaragaman pangan, pengembangan rumah pangan lestari)
– Dinas Kesehatan (pelayanan imunisasi, pelayanan gizi, tumbuh berkembang anak dan balita, pelayanan diare dan kecacingan, pelayanan kebidanan, pelayanan lansian)
– BPMPD (kelembagaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan posyandu regular dan holistic integrative, pemberdayaan masyarakat, PNPM integrasi).
– Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi (informasi lapangan kerja, pembinaan lansia, pengembangan koperasi dan simpan pinjam, warung posyandu, pembinaan fakir miskin, anak terlantar dan komunitas adat terpencil/terkebelakang).
Harapan cukup besar dengan Program Posyandu Holistik Integratif di Kabupaten Serdang Bedagai. Semoga bisa berkembang dan menjadi Inovasi daerah dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat miskin.

Oleh: Kominta Sari Purba Korda SAPA Kawasan SUMUT
                        PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *