KEKUATAN PEMBANGUNAN DI DESA

SAPA INDONESIA – DESA mengepung kota adalah jargon yang senantiasa terdengar bagi pelaku pemerhati pembangunan yang senantiasa menginginkan desa maju lebih cepat.

Jargon tersebut diatas semakin kuat dan nyaring terdengar seiring dengan program pemerintah dengan dialokasikannya dana Desa. Dana desa yang digulirkan pemerintah pusat tergolong besar secara bertahap 1,4 milyar perdesa.

Sebuah angka cukup besar bila dibandingkan dengan ketersedian sumberdaya manusia aparatur pemerintahan desa.

Setidaknya beberapa desa di lokasi wilayah kerja SAPA terkena kasus keterlambatan pencairan dana desa tahap 2 , ini disebabkan karena serapan dana desa tahap 1 belum tuntas di pertanggungjawabkan.

Bahkan beberapa desa di Sidrap sementara ini di periksa kejaksaan negeri karena diindikasikan ada pelanggaran dalam penggunaan dana Desa.

Sesungguhnya di Desa dari jaman dulu memiliki kekuatan pembangunan untuk menggerakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Modal sosial seperti gotong Royong, misyawarah desa melalui tudang sipulung dll, masih terdapat banyak dan berlaku di desa-desa di sulsel.

Kekuatan pembangunan ini seharusnya masih bisa dipakai dalam mendukung pelaksanaan pembangunan desa melalui desa membangun dan membangun desa.

Alokasi dana desa yang cukup untuk memperbaiki kehidupan di desa dan infra struktur seharusnya menjadi stimulan dalam mendorong pembangunan secara konfrehensif.

Kekuatan pembangunan desa dari sumber kekuatan masyarakat seperti gotong royong dan musyawarah desa dapat diintegrasikan dengan konsep pembangunan desa modern misalnya kekuatan badan usaha desa BUMDes, koperasi, simpan pinjam kelompok perempuan serta didokumentasi dalan sistim data on line desa SID atau Sideka.

Kekuatan pembangunan di desa seharusnya di arahkan pada kekuatan dan potensi masyarakat desa itu sendiri, perubahan pola pembangunan dengan memperkernalkan cara-cara baru berpotensi melemahkan kekuatan desa untuk mandiri.

Untuk itu kepada para pelaku pembangunan di desa hendaknya menjaga modal sosial yang ada di desa sebagai kekuatan pembangunan di Desa.

Sumber – sumber kekuatan di desa yang selama ini menjadi kekuatan pembangunan adalah gotong royong, musyawarah kampung, organisasi tani dan nelayan, kelompok simpan pinjam berupa arisan tani / nelayan atau kerja bakti bersama membersihkan ladang dan saling membantu pada pesta tanam maupun panen perlu di revitalisasi untuk di jadikan spirit membangun desa mandiri dan keswadayaan warga desa.

Sehingga alokasi dana desa yang sekarang ini berpotensi menuai banyak masalah tidak menimbulkan ketergantungan pembangunan di desa. Dengan demikian pemerintah juga akan terbantu dengan sendirinya dengan beban pendanaan.

Oleh: Mulyadi Prajitno Korda SAPA Sulsel (Juli 2016)

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *