DANA DESA MAMPU UNTUK ATASI KRISIS AIR

SAPA INDONESIA – DESA Tani Bakti, Kecamatan Samboja merupakan kawasan perbukitan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sesuai namanya, desa ini menjadi salah satu pusat pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Kutai Kartanegara.

Merica menjadi komoditas unggulan yang dihasilkan masyarakat Desa Tani Bakti. Selain itu semua, Desa Tani Bakti juga menjadi penghasil aneka produk kehutanan. DANA DESA

Misalnya memproduksi kayu sengon, mahoni, gaharu, angsana, jati, termasuk kayu aengaun. Hal ini bisa dimaklumi karena sebelumnya Desa Tani Bakti masuk dalam kawasan hutan bukit Suharto yang merupakan hutan lindung nasional.

Kemudian desa ini dikembangkan menjadi kawasan transmigrasi lokal yang mulai dibangun pada 1990. DANA DESA

Desa Tani Bakti ini menjadi salah satu contoh desa sukses yang pembangunannya terus didorong pemerintah, khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi. DANA DESA

Bahkan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo bersama Presiden Jokowi meninjau langsung progres pembangunan di desa yang dihuni 376 kepala keluarga (KK) ini. DANA DESA

Dalam pers rilisnya, Minggu (4/12/2016) malam, Menteri Desa Eko Sandjojo melihat langsung penggunaan Dana Desa yang sudah mulai dicairkan sejak tahun 2015. DANA DESA

Pada tahun pertama, Dana Desa yang diterima sebesar Rp 277.894.500 (Rp 277,8 juta), sedangkan tahun 2016 naik menjadi Rp 648.487.000 (Rp 648,4 juta). DANA DESA

Menteri Eko sangat mengapresiasi penggunaan Dana Desa yang sepenuhnya untuk pembangunan desa dan melibatkan masyarakat secara aktif. DANA DESA

Sebagian besar Dana Desa digunakan untuk membangun sarana air bersih seperti embung dan waduk. Hal ini tidak lain karena masalah kekeringan kerap menimpa warga desa di perbukitan ketika musim kemarau. DANA DESA

“Ini kita apresiasi, karena sebelum ada embung desa masyarakat harus membeli air di musim kemarau sampai Rp 80.000 dan sekarang cukup dengan Rp 15.000, termasuk sudah dipasang pipa. DANA DESA

Dari sarana air bersih ini bisa dihasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) antara Rp 3-4 juta per bulan,” ujar Menteri Eko di Desa Tani Bakti, Minggu. DANA DESA

Menteri Eko yang didampingi Kepala Desa Tani Bakti, Alamsycah, menegaskan bahwa waduk yang dibangun juga dibutuhkan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan tanaman pertanian di musim kemarau. Waduk itu bisa mengairi 20 hektar lahan pertanian di desa tersebut. DANA DESA

Sumber: Beritajatim dot com
                      DANA DESA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *