PERINGKAT PERTAMA JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA

SAPA – Perokok di Provinsi Aceh sebabkan tingginya angka kemiskinan. Hal itu disebabkan lebih dari 15 persen penghasilan perokok digunakan untuk membeli rokok. Selain itu 70 persen perokok diketahui warga menengah ke bawah dan sisanya warga menengah ke atas.

Konsultan Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh Muhammad Thaib mengatakan kecenderungan orang miskin merokok disebabkan tingkat stress yang lebih tinggi. Selain itu mudah mendapatkan rokok dengan harga murah dan bebasnya tempat merokok juga menjadi faktor tingginya jumlah perokok di Provinsi Aceh.

Sedangkan di kota-kota besar ruang untuk merokok sudah diatur secara ketat.

Menurutnya Aceh menempati peringkat pertama dengan jumlah perokok tertinggi di Indonesia, setiap satu perokok di Aceh menghabiskan 19 batang rokok perhari.

“Kalau dikota besar sudah ada daerah yang melarang merokok tapi kalau dikampung kan tidak ada, sehingga banyak diantara mereka menghabiskan uang untuk merokok hanya untuk ketenangan”lanjutnya.

Thaib menambahkan tingginya angka perokok di kalangan remaja sangat dipengaruhi oleh iklan rokok yang sangat berlebihan.

Menurut Thaib, perokok umumnya lebih banyak menghabiskan uangnya untuk rokok dibandingkan untuk kepentingan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Media Yulizar mengatakan, tingkat konsumsi rokok di Aceh berada di atas rata-rata nasional. Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2007 dan 2010 menunjukkan delapan dari 10 laki-laki Aceh merupakan perokok.

Sumber: portalkbr dot com

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *